Sony a6000 dirilis pada bulan Februari 2014 dan sekarang umurnya lebih dari 8 tahun. Pernah jadi salah satu kamera mirrorless paling populer, termasuk di Indonesia.

Kenapa bisa begitu? Mungkin dari fitur yang dibawanya, seperti sistem autofokus (AF) yang super cepat dengan 179 titik phase detection, mode burst atau continuous shot sampai 11 fps, dan masih banyak lainnya.

Untuk di tahun 2022 sebenarnya sudah banyak kompetitornya seperti Canon (EOS M50, EOS M6, EOS M50 Mark II), Fujifilm (XA5, XA7, XT100, XT200), bahkan Sony sendiri sudah punya penerus dari kamera A6000 ini yaitu A6100 yang spesfikasinya jauh lebih tinggi. Opsi lainnya seperti A6300, A6400, A6500, A6600.

Tapi, menurut pendapat saya kamera Sony A6000 ini masih layak banget buat dipakai atau dibeli di tahun 2022. Nah harap disimak, berikut adalah alasannya.

BACA JUGA: 10 Alasan Sony A6000 Gak Layak Lagi di 2022

1. Harga Sudah Murah

Pertama dipasarkan, harga kamera ini sekitar 12 jutaan rupiah. Kemudian sejak 2017, sejalan dengan munculnya seri kamera penerusnya A6000 ini harganya kian menurun.

Sampai di quarter kedua tahun ini, saya cek di salah satu marketplace seperti Tokopedia ternyata harganya relatif stabil direntang 6-7 jutaan saja untuk kondisi baru plus lensa kit.

Untuk harga bekasnya sudah banyak yang jual diharga 5 jutaan saja. Kalau untuk body only (BO) harganya bisa lebih murah lagi, bisa hemat sekitar 500-900 ribuan tergantung kondisinya. Dan ini sudah sangat terjangkau. Cukup ekonomis untuk kamera sekeren ini.

Beberapa Harga A6000 di Marketplace

(update Selasa 17/05/2022 09.12 WIB)

Kondisi Baru:

Rp 6.799.000 - Jual SONY ALPHA A6000 KIT 16-50MM OSS / SONY A6000 KIT 16-50MM DISTRIBUTOR - 1 BATERAI - Jakarta Pusat - Online ID | Tokopedia

Rp 7.000.000 Jual CAMERA SONY ALFA A6000 KIT 16-50MM / SONY A6000 KIT 16-50MM - NON PAKET - Jakarta Pusat - specialcam | Tokopedia

Kondisi Bekas:

Rp 5.000.000 - Jual SONY ALPHA A6000 KIT 16-50MM / SONY A6000 KIT 16-55MM PAKET LENGKAP - Kota Mataram - AnTinCamera | Tokopedia

Rp 5.400.000 - Jual Sony a6000 kit mulus Kab. Bandung Barat - kamera second bandung | Tokopedia


2. Ukurannya Pas


Kamera ini sering saya bawa dalam tas kecil atau slingbag, karena ukurannya yang kompak, dengan desain yang cukup solid, serta tetap nyaman digenggam. Motret dengan satu tangan juga masih oke.

Beratnya juga tidak sampai satu kilo. Body A6000 plus lensa kit, plus baterai dan memori, totalnya hanya 450 gram. Sedangkan dengan lensa fix Sony E 35mm F1.8 jadi 490 gram saja.

Cukup ringan untuk sejenis kamera mirrorless. Apalagi yang baru pindah dari DSLR pasti terasa sangat ringan waktu pakai kamera ini.


3. Dukungan Lensa

A6000 sudah memakai sensor jenis APSC 24,7 MP, ditambah dudukan lensa jenis E-Mount yang membuat kamera ini banyak sekali pilihan lensanya.

Dari brand Sony sendiri, ada tiga opsi yang bisa dipilih seperti lensa Sony seri biasa, seri G, dan seri sultannya yaitu G Master (lensa GM). Belum lagi yang lainnya seperti Zeiss, Sigma, Samyang, Viltrox, Meike, Artisans, bahkan Yongnuo.

Untuk segala jenis fotografi rasanya sangat lengkap, tinggal nabung uangnya saja buat beli yang kita butuhkan.


4. Serba Cepat



Selain bisa mode foto burst 11 fps, AF super kencang, dan ternyata setelah update firmware ke versi 3.21 (pembaruan terakhir - 2019), Sony A6000 ini nyalanya jadi lebih cepat lagi.

Dulu proses dari kondisi mati (off) ke (on) siap motret itu sekitar 2-4 detik, kalau sekarang bahkan bisa hanya 1-2 detik saja. Tidak selalu secepat itu sebenarnya, kadang ada lemotnya juga. Tapi setelah update memang menjadi lebih baik.


5. Transfer Data Sangat Mudah



Dukungan transfer data dari kamera ke smartphone atau ke perangkat komputer jadi sangat mudah dengan fitur Wifi dan NFC pada kamera ini. Contohnya menggunakan Imaging Edge Mobile, aplikasi untuk transfer data atau remote kamera dari smartphone melalui jaringan Wifi.

Desainnya aplikasi yang simpel, mudah digunakan, prosesnya cepat, dan masih ada update juga. Pastinya saya sangat senang dengan aplikasi tersebut.


6. Minim Masalah


Bisa benar bisa tidak. Tapi sejauh ini, kamera A6000 saya yang sudah berumur hampir 3 tahun sejak pembelian ternyata belum pernah mengalami masalah yang fatal. Sesekali memang pernah mengalami lag dan lemot terutama ketika kamera sudah terlalu lama aktif sehingga menjadi panas.

Ada juga beberapa orang di dalam forum Sony A6000 yang mengeluh tentang mode ringnya yang berubah sendiri atau karena perangkat di dalamnya sudah dol sehingga kamera sering mencet atau berubah settingan sendiri.

Untuk itu mungkin kembali ke cara pakai juga dan seberapa sering kamu menggunakannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi ketahanan dan keawetan kamera, terkecuali mungkin mendapat barang yang cacat. Ya namanya barang elektronik pasti ada saja kurangnya.


7. Kemampuan Lowlight



Foto di atas diambil sekitar pukul 3-4 pagi sebelum azan subuh menggunakan Sony A6000. Tampak sangat terang seperti pagi hari, dan itu bukan lah matahari melainkan cahaya bulan. Foto tersebut sudah diedit tingkat exposure dan noisenya dengan Adobe Lightroom.

Bukan hanya kamera jenis full frame-nya saja yang diminati karena kemampuan lowlightnya, tapi A6000 juga sudah cukup mumpuni untuk menangani kondisi yang gelap atau minim cahaya.

ISO-nya mulai dari 100-25600, atau bisa dimaksimal sampai 51200. Walaupun sudah mulai noise di ISO 800 ke atas, tapi kemampuan lowlightnya patut diacungi jempol.


Nah itulah 7 hal atau alasan kenapa kamera Sony A6000 masih layak banget di 2022. Yang paling menarik buat saya adalah harganya sangat terjangkau, sangat ekonomis untuk kamera dengan banyak fitur yang mantap.

Tapi yang namanya hidup, selalu ada dua sisi berseberangan. Siang ada malam, lebih ada kurang. Nah, adapun bagian yang mungkin kurang menarik atau minusnya kamera Sony A6000 bisa kamu baca di postingan berikut ya  Alasan Sony A6000 Gak Layak Lagi di 2022

No comments: